BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, SELAMAT DATANG DI LIZA BLOG, BANYAK HAL MENARIK YANG BISA ANDA JUMPAI DISINI

Kamis, 30 Desember 2010

belut listrik

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa adanya listrik kehidupan di bumi akan terasa gelap, sepi, bahkan kehidupan akan sulit berjalan dengan lancar. Oleh sebab itu, pemanfaatan listrik haruslah benar-benar dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, maksudnya ”yang penting matikan yang tidak penting”.
Listrik dapat dihasilkan secara alami maupun buatan. Secara buatan, misalnya dengan memanfaatkan tenaga air, angin, uap dan lain sebagainya. Sedangkan secara alami, penghasil listrik ini cukup sulit didapatkan, misalnya yaitu dari buah-buahan seperti apel dan dari hewan seperti ikan listrik.
Salah satu penghasil listrik dari ikan listrik yaitu belut listrik. Belut ini dapat menghasilkan tegangan listrik hingga 650 volt. Bisa dibayangkan mangsa-mangsanya akan segera terbunuh jika terkena sengatan belut listrik ini.
Tegangan tinggi yang dihasilkan oleh belut listrik haruslah dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Pemanfaatn ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan meniru cara belut menghasilkan tegangan tinggi dan diterapkan pada suatu alat. Sehingga alat tersebut dapat menghasilkan tegangan listrik sebesar yang dihasilkan oleh belut listrik. Selain itu, pemanfaatan juga dapat dilakukan dengan mengambil langsung sumber tegangan listrik dari belut itu sendiri. Hal ini mungkin sulit untuk dilakukan, karena belut penghasil listrik berteganan tinggi ini hanya hidup pada tempat tertentu saja sesuai dengan habitatnya yaitu di sekitar sungai Amazone Amerika Latin.
Dengan demikian, penulis merasa perlu untuk membuat suatu karya tulis untuk mengkaji lebih lanjut lagi tentang belut penghasil listrik ini. Sehingga penulis menganngkat suatu judul ”Belut Listrik Penghasil Listrik Bertegangan Tinggi”. Penulis berharap dengan penulisan ini akan memberi manfaat dan menambah pengetahuan penulis dan para pembaca sekalian. Sehingga mendapatkan suatu ide yang bagus untuk pemanfaatan belut listrik ini.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah :
1. Listrik sangat dibutuhkan manusia dalam menjalankan kehidupan.
2. Sulitnya mendapatkan tegangan listrik secara alami.
3. Belut listrik merupakan salah satu jenis ikan listrik penghasil listrik bertegangan tinggi.

C. Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi permasalahan yang akan di bahas yaitu hanya pada point ketiga “Belut Listrik Merupakan Salah Satu Jenis Ikan Listrik sebagai Penghasil Listrik Bertegangan Tinggi”

D. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan :
1. Bagaimanakah morfologi dan ciri-ciri belut listrik ?
2. Bagaimanakah fenomena belut listrik dapat mengatur besar arus dan tegangan yang dihasilkannya?
3. Apa saja dampak dari kejutan listrik yang dihasilkan oleh belut listrik ?
4. Bagaimanakah aplikasi yang didapatkan dari belut listrik tersebut ?

E. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah :
1. Mengetahui bagaimana morfologi dan ciri-ciri belut listrik.
2. Mengetahui fenomena belut listrik mengatur besarnya arus dan tegangan yang dihasilkannya.
3. Mengetahui apa saja dampak yang ditimbulkan dari kejutan lisrik yang dihasilkan oleh belut listrik.
4. Mengetahui aplikasi yang bisa didapatkan dari belut listrik.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Listrik
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga diartikan sebagai berikut:
 Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
 Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi fundamental yang dikenal sebagai elektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.
Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Listrik merupakan arus searah jika kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena setrum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif.Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya I = Q/t
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik V= I .R
Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa.
Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada untuk mendorong elektron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus.
B. Ikan Listrik
Sejak zaman prasejarah, telah dikenal spesies yang hidup di dalam air yang dapat menghasilkan medan listrik yang sangat kuat. Pada zaman Romawi dilaporkan adanya pengobatan secara medis dengan menggunakan sinar listrik yang besar dari torpedo nobiliana. Binatang laut ini sekarang diketahui dapat menghasilkan arus listrik 50 Amper pada tegangan 60 volt. Adanya kelompok ikan listrik kuat ini berkaitan dengan Darwin, karena pada saat itu spesies yang bertegangan listrik lebih rendah belum diketahui. Kehebatan pertahanan diri dengan tenaga listrik dan mekanisme penyerangannya sudah banyak dipahammi oleh para ahli biologi pada abad ke-19 yang memberanikan diri untuk menyentuh seekor ikan listrik kuat.
Sejak tahun 1945, telah disusun suatu kategori kedua yang dinamakan ikan listrik lemah. Pada awal perkembangannya, tugas menentukan klasifikasi spesies tertentu ini menuruti peneliti yaitu dengan menempatkan tangannya ke dalam air dekat binatang itu. Spesies yang tidak mengakibatkan rasa sakit ( mempunyai tegangan keluaran antara 0,1 sampai beberapa volt) akan ditempatkan dalam kelompok ikan listrik lemah. Manfaat medan listrik lemah ini tetap menjadi pertanyaan sampai ditemukan bahwa spesies ini menggunakan medan listrik untuk mendeteksi ketidaksamaan rataan konduktifitas listrik lingkungannya, sehingga dapat menjelajah dan menemukan mangsanya walaupun dalam air yang agak keruh. Hipotesis semacam itu memperkirakan mekanisme detector kemudian beberapa organ yang peka terhadap gradient tegangan listrik sekitarnya telah ditemukan. Dalam hal ini tanpa ada perkembangan system reseptor lateral atau bagian telinga ikan yang dapat mendeteksi kuat arus listrik, bukan tegangan.
Daftar ikan listrik
Nama Jenis pelepasan Habitat
Belut listrik Kuat (600 volt) sinyal lemah Air tawar Amerika Selatan
Sinar listrik Kuat (60 volt 1 KW) Lautan
Lele listrik Kuat (300 volt) Air tawar Afrika
Gymnarchus Lemah Air tawar Afrika
Mormyrids Lemah Air tawar Afrika
Belut gymnotit Lemah Air tawar Amerika Selatan
Ikan pisau Lemah Air tawar Amerika Selatan
Ikan peluncur Lemah Lautan
(biofisika,1988:83)

C. Pengenalan belut listrik
Beberapa ratus spesies ikan memiliki organ penghasil listrik, namun hanya sedikit yang dapat menghasilkan daya listrik yang kuat. Organ penghasil listrik yang dimiliki oleh kebanyakan ikan tersusun dari sel saraf dan sel otot yang telah mengalami perubahan penting. Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang memproduksi lendir disebut elektrosit, tersusun dan menyatu di bagian atas dari susunan lain yang sejajar. Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang sama yang memuat 150 atau 200 piringan setiap susunannya. Misalnya, pada ikan torpedo terdapat 140 sampai 1000 piringan listrik pada setiap kolom. Pada ikan torpedo yang sangat besar, jumlah seluruh piringan sampai setengah juta. Prinsip kerja piringan listrik ini mirip dengan cara kerja baterai. Ketika ikan beristirahat, otot-otot yang tidak berhubungan belum aktif. Namun jika menerima pesan dari saraf, akan segera bekerja secara serentak untuk mengeluarkan daya listrik. Pada saat itu, voltase semua piringan listrik atau elektrosit menyatu, sehingga mampu menghasilkan daya listrik sampai 220 volt pada ikan torpedo atau sampai 650 volt pada belut listrik.
Pada umumnya semua spesies ikan tawar hanya bersifat listrik ringan, kecuali sembilang listrik dan belut listrik. Ikan listrik yang hidup di laut memiliki tenaga listrik yang lebih kuat dan berbahaya, karena air laut mengandung garam membuat dirinya lebih tahan terhadap arus listrik. Posisi dan bentuk organ listrik ini bervariasi tergantung pada speciesnya.
Selain ikan yang dipersenjatai dengan muatan listrik potensial, ada jenis ikan lain pula yang menghasilkan sinyal bertegangan rendah dua hingga tiga volt. Ikan ini memanfaatkan sinyal lemah ini sebagai alat indera. Allah menciptakan sistem indera dalam tubuh ikan ini, yang menghantarkan dan menerima sinyal-sinyal tersebut. kan ini menghasilkan pancaran listrik dalam suatu alat khusus di ekornya. Listrik ini dipancarkan melalui ribuan pori-pori di punggung makhluk ini dalam bentuk sinyal yang untuk sementara menciptakan medan listrik di sekitarnya. Benda apa pun dalam medan ini membiaskannya, sehingga ikan ini mengetahui ukuran, daya alir dan gerak dari benda tersebut. Pada tubuh ikan ini, ada pengindera listrik yang terus menentukan medan ini seperti halnya radar.
Pendeknya, ikan ini memiliki radar yang memancarkan sinyal listrik dan menerjemahkan perubahan pada medan yang disebabkan oleh benda yang menghambat sinyal-sinyal di sekitar tubuhnya. Ketika kerumitan radar yang digunakan oleh manusia kita renungkan, penciptaan mengagumkan dalam tubuh ikan akan menjadi jelas. (http://theo766hi.wordpress.com)













BAB III
PEMBAHASAN

A. Morfologi dan Ciri-Ciri Belut Listrik
Belut listrik merupakan salah satu spesies air tawar yang tidak hanya dapat dipandang dari sudut biologinya saja, tapi dapat pula dipandang dari sudut fisisnya. Hal ini disebabkan karena ia dapat menghasilkan tegangan listrik yang besar, krena ia memiliki organ-organ yang dapat menghasilkan sengatan listrik tersebut. Organ-organ tersebut tersusun atas sel saraf dan sel otot yang terdapat di sepanjang tubuh belut tersebut.
Belut listrik merupakan salah satu hewan endemik dari wilayah neotropical yang meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan dan sebagian besar meksiko.Tepatnya pada sungai Amazon dan sungai Orinoko dan di daerah sekitarnya.
Belut listrik hampir 7/8 bagian tubuhnya merupakan ekor, dimana ia memiliki panjang tubuh hingga 2,5 meter dan beratnya 20 Kg. Kulitnya berwarna cokelat gelap, dengan mata kecil dan bulat. Gambarnya dapat dilihat sebagai berikut :










Belut ini termasuk pada ordo Gymnotiformes. Untuk belut yang masih muda, biasanya mereka memakan serangga, tapi untuk belut yang sudah dewasa mereka biasanya memakan ikan-ikan kecil.

B. Fenomena Belut listrik
Belut listrik merupakan salah satu hewan yang spesial karena ia memiliki 3 bagian organ yang dapat menghasilkan listrik. Organ tersebut adalah sebagai berikut :

1. Main organ, merupakan penghasil tegangan tinggi dan digunakan sebagai perlindungan diri dari ancaman musuh.
2. Hunters organ, merupakan organ penghasil tegangan tinggi juga, dimana kegunaannya juga sama dengan main organ yaitu sebagai perlindungan dari ancaman musuh.
3. Sachs organ, merupakan organ yang dapat menghasilkan pulsa tegangan rendah yang dipergunakan sebagai alat komunikasi bagi sesama belut tersebut.
Pada ekor belut listrik terdapat baterai-baterai kecil berupa lempengan-lempengan yang tersusun secara vertikal dan horizontal. Jumlahnya hingga 5000 buah.Belut listrik menggunakan ujung ekornya sebagai kutup positif baterai dan ujung kepala sabagai kutup negatifnya. Saat ia menangkap mangsanya kedua kutup ini akan langsung bersentuhan dengan mangsanya tersebut. Hal ini dilakukan agar mangsanya lekas mati. Selain itu, belut listrik ini juga dapat mengatur panel-panel listrik pada tubuhnya sendiri untuk dapat menghasilkan tegangan listrik.
Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang memproduksi lendir disebut elektrosit. Elektrosit merupakan salah satu organ listrik yang menerupai sel-sel otot yang terletak di akhir akson atau sel saraf yang dapat dianalogikan seperti sel pada baterai. Berikut gambar rangkaian elektrosit terhubung dengan akson :














C. Dampak Kejutan Listrik Belut Listrik
Belut listrik merupakan salah satu hewan penghasil tegangan listrik. Tegangan listrik yang dihasilkan belut listrik ada yang bertegangan besar dan ada pula yang bertegangan kecil. Besar kecilnya tegangan yang dihasilkan belut listrik tergantung kebutuhan dari belut itu sendiri.
Belut listrik akan menghasilkan tegangan yang cukup tinggi jika ia menemui mangsanya. Hal ini berguna untuk melindungi habitat belut listrik ini dari kepunahan karena habis dimakan mangsanya. Selian itu, tegangan rendah dihasilkan belut listrik berfungsi untuk navigasi. Misalnya untuk saling bertukar informasi antara sesama belut listrik tersebut, untuk mengetahui jenis kelaminnya, mengetahui usianya, untuk penglihatan , dan lain sebagainya.
Dengan demikian dapat kita ketahui bagaimana saja dampak yang ditimbulkan dari sengatan listrik yang dikeluarkan oleh belut listrik tersebut, yaitu :
1. Ia dapat membunuh mangsanya dengan cepat karena ia memiliki tegangan listrik yang cukup kuat.
2. Hewan lain yang berada disekitar belut listrik tidak akan terganggu selama mereka tidak bersentuhan langsung dengan belut listrik tersebut.
3. Dengan dikeluarkannya sengatan listrik tersebut, antara sesama belut listrik dapat saling bertukar informasi, jenis kelamin, usia, dan lain sebagainya.


D. Aplikasi Belut Listrik
Adapun aplikasi dari belut listrik yang dapat dimanfaatkan yaitu dari prinsip kerjanyanya yang dapat menghasilkan tegangan listrik yang cukup kuat yaitu pada pengobatan terapi listrik dan sensor.

1. Terapi listrik
Terapi listrik dapat meningkatkan vitalis tubuh dan membantu menyembuhkan penyakit seperti darah tinggi, diabetes, rematik, asam urat, kegemukan dan lain-lain. Arus listrik tersebut dapat dihasilkan melalui jari-jari tangan seorang pengusaha terapi listrik.Terapi listrik ini serupa dengan akupuntur. Kalau akupuntur memakai jarum, tapi terapi listrik memakai sentuhan jari yang mengeluarkan listrik, sama halnya dengan cara belut listrik mengeluarkan tegangan yang tinggi dari dalam tubhnya.
Secara prinsip, terapi listrik merupakan pemindahan energi listrik ke dalam badan penderita dan dikeluarkan melalui jari-jari untuk menyentuh simpul-simpol saraf dan mendorong aliran darah yang terhambat hingga lancar. Sekali pengobatan terapi listrik biasanya memerlukan waktu selama 30 menit. Untuk terapi ini sekujur tubuh pasien dipijat dengan tangan dialiri listrik. Dengan begitu darah beku akibat makanan atau aktivitas yang dapat menyumbat aliran darah ke jantung menjadi lancar.

2. Sensor
Sensor merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk merubah besaran fisik menjadi besaran listrik sehingga bisa dianalisa dengan rangkaian listrik.
Jenis sensor terbagi 2 yaitu :
1. Sensor fisika
2. Sensor kimia
Pada makalah ini akan dibahas mengenai sensor fisikanya saja. Sensor fisika merupakan sensor yang dapat mendeteksi suatu besaran berdasarkan hukum-hukum fisika.

Jenis sensor ini :
1. Sensor cahaya
Sensor yang cara kerjanya merubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Komponen yang termasuk dalam sensor cahaya adalah :
1. LDR
2. Foto dioda
3. Foto transistor

2. Sensor suara
Sensor suara merupakan sensor yang merubah besaran suara menjadi besaran listrik. Komponen yang termasuk dalam sensor suara yaitu mikrophone

3. Sensor percepatan

4. Sensor suhu
Sensor suhu merupakan sensor yang merubah besaran suhu menjadi besaran listrik. Komponen yang termasuk pada sensor suhu yaitu :
1. NTC yaitu salah satu komponen elektronika dimana jika dikenai panas, tahanannya akan naik.
2. PTC yaitu komponen elektronika jika terkena panas, tahanannya akan turun.











KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpukan :
1. Morfologi dan ciri belut listrik yaitu berkulit cokelat kehitaman dan memiliki piringan-piringan kecil yang dapat menghasilkan tegangan listrik berkisar 650 volt. Habitatnya pada sungai Amazone, Orinoko Amerika Selatan..
2. Fenomena belut listrik yaitu ia dapat menghasilkan listrik bertegangan tinggi ataupun bertegangan rendah sesuai dengan kebutuhannya. Ekor merupakan kutup positif baterai sedangkan kepala merupakan kutup negatif baterai.
3. Dampak yang ditimbulkan dari sengatan belut listrik tidak terlalu berbahaya, hal ini disebabkan hewan-hewan disekitar belut listrik tersebut tidak bersentuhan langsung dengan belut listrik, sehingga tidak akan menggangggu habitat hewan lain sekitarnya.
4. Aplikasi belut listrik dapat digunakan untuk terapi listrik dan sensor.


















DAFTAR PUSTAKA
----.1988.Biofisika.
----. Situs http://geografi-geografi.blogspot.com/ diakses 1 Mei 2009.
---.Situs http://id.wikipedia.org/wiki/Belut_listrik diakses 1 Mei 2009.
---.http://www.wildanimalsonline.com/fish/electriceel.php. diakses tanggal 1 Mei 2009.
---. Situs http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.
---.Situs http://www.chm.bris.ac.uk/webprojects2001/riis/electriceels6.diakses1Mei 2009.
---.Situs http://blogs.zdnet.com/emergingtech/.diakses 1 Mei 2009.
---.Situshttp://encarta.msn.com/encyclopedia_761553651/electric_fish.htm.Diakses 1 l
Mei 2009
---.Situshttp://tahrcountry.blogspot.com/2008/10/electric-eels-study-inspires-invention. l
diakses 1 Mei 2009.


bonjol yang menggiurkan

Tuanku Imam Bonjol Sep 29, '09 1:49 PM
for everyone


< pulang kampung >
Tanjung Bungo, Jumat 6 Syawal 1430H, 25 September 2009



10.45am.

Bus Famili yang aku tumpangi baru saja bergerak meninggalkan terminal bus Aur kuning

Bukittinggi, dengan tujuan Lubuak Sikaping, ibukota kabupaten Pasaman di sumatera barat. Bonjol sendiri adalah salah satu kecamatan di kab Pasaman. Berjarak sekitar 70KM dari Bukittinggi, kurang lebih 1.5 jam perjalanan darat dengan bis, dan cukup dengan membayar ongkos bis Rp 13.000.

Jalanan melewati sisi gunung bukit barisan, hutan dan hamparan sawah.., jalan berkelok, mendaki dan menurun.., sopir bis yang selalu tancap gas.., membuat isi perut rasanya mau keluar..., sesekali terdengar penumpang yang sudah muntah. meski agak pusing tapi tak hendak aku tidur barang sedetikpun, melepaskan keindahan alam di kampungku...

beberapa penumpang didalam bus membawa serta hasil panen, beras, sayuran, cabe, bisa dibayangkan bagaimana rasanya berada dalam bus kecil yang penuh sesak, untung saja aku memilih untuk duduk di depan, disamping supir bus.

12.20am

Akhirnya sampai juga di bonjol, jalanan memasuki kota kecil ini mulai datar, karena kota ini terletak di tengah bagian bawah atau dikelilingi pegunungan bukit barisan.

untuk ke kampung Tanjung Bungo aku harus turun di simpang tiga tugu bonjol, tugu pertama di kampung Bonjol. Dari simpang itu aku naik ojek motor, menuju masjid Tuanku Imam Bonjol, surau ini dulunya menjadi sentral dakwah dan perjuangan TIB, sekitar 200 meter dari simpang tiga tugu, sekitar 10 menit naik ojek.

Alhamdulillah aku masih sempat untuk ikut sholat . Setalah itu sempat ambil photo masjid TIB, berdiri disini mencoba merasakan semangat perjuangan sang Panglima Paderi, TIB, seakan dari atas mimbar surau dengan lantang Sang Panglima membakar semangat masyarakat dan kaum paderi untuk berjuang melawan penjajahan kolonial belanda waktu itu, ”Bapantang Panglima surut walau selangkahpun....”

01.00pm < Meriam TIB di Pasar Ganggo hilir>

setelah usai sholat, aku pergi ke arah pasar Ganggo hilir, Sekitar 10 menit dari Masjid Tuanku. Di dekat pasar di sebelah sekolah ku dahulu ada sebuah meriam kuno berkaliber 10 pounder yang terbenam ke dalam tanah. Yang nampak hanya pucuknya diatas lantai sekitar 30cm dan beberapa peluru meriam.

Saat ini disekitar posisi meriam itu sudah dibangun bangunan kecil untuk melindungi meriam dan lantainya sudah di tutup dengan mar mar.

Meriam ini sudah pernah digali dengan menganggkat seluruh badan meriam, bahkan dengan menggunakan excavator, tetapi tetap saja tak bisa untuk mengangkat meriam itu keatas. Menurut abang ojek yang membawaku kesana, cerita yang berkembang dari mulut kemulut penduduk setempat, meriam ini dulunya di lempar ke bawah oleh TIB dari atas benteng bukit Tajadi, entah karena alasan apa, yang jelas Itulah kenapa sebagian besar badan meriam terbenam kedalam tanah. Beberapa kali masyarakat setempat sudah pernah menggali, tetapi meriam itu malah semakin dalam terbenam ke dalam tanah.

Meriam ini lebih besar dari meriam kolonial belanda saat itu yang hanya berkaliber 8 pounder, dan menurut sejarahnya di beli dari gubernur jendral Inggris, yang waktu itu

berpusat di singapura dan bengkulu.

Benteng-Bukit Tajadi

Benteng Paderi di bukit Tajadi adalah benteng terakhir dari perjuangan kaum paderi yang dipimpin TIB melawan koloni Belanda. Menurut ceritanya dulunya benteng ini merupakan benteng alam yang dikelilingi oleh tanaman aur duri dan parit pertahanan. Ketinggian benteng ini sekitar 400 meter dengan beberapa sisi mempunyai sudut kemiringan yang terjal bahkan sampai 180 derajat. Hanya sayang hampir keseluruhan bukit ini sudah ditumbuhi semak belukar tidak terpelihara, di beberapa tempat sudah menjadi area pemakaman penduduk. Dari kaki bukit di tengah pasar kita dapat melihat puncak bukit tajadi yang dulunya dijadikan benteng.

Benteng bukit tajadi merupakan benteng terkuat selama perjuangan melawan penjajahan kolonial belanda di tanah air saat itu, dimana hampir kurun waktu 1830-1836 belanda tidak pernah berhasil menduduki benteng tajadi, meskipun belanda memblokade bonjol dengan mengerahkan hampir 14000 tentara yang dipimpin letnan kolonel Bauer.3 desember 1936 terjadi peretempuran sengit waktu itu antara para paderi dengan tentara belanda di bukit tajadi. Pertempuran sengit itu berhasil memukul mundur tentara belanda dari benteng tajadi

2.00pm

Museum Tuanku Imam Bonjol

Dari kaki bukit tajadi menuju area Museum Tuanku Imam Bonjol, yang dibangun pada tahun 1987. Gedungnya cukup bagus. Di depannya ada patung Tuanku Imam Bonjol sedang berkuda dan menghunus pedang. Di lantai dasar ada Perpustakaan yang berisi beberapa buku lama yang tak sempat saya baca judul-judulnya, juga ada fotokopi dari literatur tentang Padri, antara lain fotokopi buku karangan Christine Dobbins edisi lama. Di lantai 2, ada benda-benda-benda bersejarah, baik senjata-senjata tajam maupun senjata api, khususnya senapan. Sayang tidak ada meriam Paderi, yang untuk saat itu berukuran cukup besar, yaitu 8 dan 12 pounder. Bandingkan dengan meriam Belanda saat itu yang hanya berukuran 3 dan 6 pounder. Juga ada replika pakaian Paderi serta pakaian penghulu. Menarik untuk melihat benda benda bersejarah mili kaum paderi kala itu. Sayangnya tidak ada suvenir yang dapat dibeli di Museum tersebut. Beberapa penjual asongan hanya menyediakan T-shirts dengan gambar tugu Khatulistiwa yang berdekatan dengan Museum Tuanku Imam Bonjol ini. Setelah cukup lama berada dalam museum, akhirnya di luar museum sempat beli t-shirt dengan gambar khatulistiwa, dengan harga Rp 30.000.

Bonjol Kampungku




 Bonjol merupakan suatu daerah yang terletak di kabupaten pasaman timur. Perjalanan menuju bonjol dari padang bukanlah perjalanan biasa. Jalan yang ditempuh adalah jalan non permanent yang melewati hutan luas dengan kontur yang tidak rata. Jangan heran apabila anda tidak terbiasa melewati jalan tersebut, anda akan dibuat shock oleh panorama dan kondisi jalannya. Bonjol merupakan kampung yang sangat saya cintai. Kehidupan kampung yang diliputi rasa kekeluargaan yang besar sangat terasa, sehingga kita akan merasakan perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan kehidupan di kota. Sesuai dengan namanya, bonjol adalah negeri kelahiran pahlawan Tuanku Imam Bonjol dan disini banyak menyimpan sejarah perjuangan pahlawan tersebut . Selain itu, di Bonjol juga terdapat cagar-cagar budaya yang memiliki potensi sebagai daerah tujuan wisata. Sebut saja garis khatulistiwa yang membagi bumi menjadi dua belahan yaitu belahan utara dan belahan selatan, atau lebih dikenal dengan garis equator. Suatu kebanggan bagi masyarakat bonjol karena dilalui garis khatulistiwa yang mana di Indonesia ini hanya ada dua daerah yang dilalui garis khatulistiwa. Salah satunya terdapat di bonjol Profinsi Sumatera Barat dan satu lagi terdapat di Pontianak kepulauan Kalimantan.
Garis equator ini di abadikan dalam sebuah taman wisata yang terletak di pinggir jalan lintas sumatra, dan di dalam taman wisata tersebut terdapat sebuah museum kebanggan masyarakat bonjol yaitu museum Tuanku Imam Bonjol dan sebuah Tugu perjuangan pahlawan tuanku imam bonjol.

Memasuki museum Tuanku Imam Bonjol membuat kita seolah-olah merasakan kembali betapa besarnya jasa seorang pahlawan tersebut dalam perjuangannya mengusir para penjajah. Dengan seorang penjaga museum yang ramah kita akan dibawa keliling-keliling museum ini dan menceritakan kisah-kisah perjuangan pahlawan Tuanku Imam Bonjol dalam mempertahankan negeri bonjol dari penjajah.

Taman wisata equator ini setiap harinya ramai dikunjungi, tidak hanya oleh masyarakat setempat tapi turis-turis luar negeri pun hampir setiap hari berkunjung ke taman wisata equtaor ini. Hanya sekedar berfoto pada garis khatulistiwa tersebut dan mengunjungi meseum tuanku imam bonjol.

Terdapat fenomena alam yang unik di garis equator ini, yang mana setiap tanggal 23 maret dan 21 september setiap tahunnya matahari akan sejajar dengan garis khatulistiwa. Pada tanggal tesebut, tepat pada jam 12 siang jika kita berada di garis equator maka bayangan kita akan berhimpit dengan badan atau bayangan kita tidak akan terlihat. Setiap tahunnya akan ada perayaan sehubungan dengan fenomena alam ini yang biasanya dihadiri gubernur sumatera barat dan tim dari BMKG padang panjang untuk membuktikan kebenaran teori ini.


belimbing wuluh

Belimbing Wuluh sebagai Sumber Energi Alternatif

Energi adalah suatu hal yang tak dapat lepas dari kehidupan sehari-hari. Dari hari ke hari kebutuhan akan energi semakin meningkat, peningkatan ini dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu, gaya hidup, kepuasan manusia yang tak ada hentinya, semakin majunya peradaban manusia dan lain-lain. Energi berdasarkan sumbernya dibedakan atas 2 yaitu energi yang terbarukan dan yang tidak terbarukan. Energi yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah energi yang tidak terbarukan. Dengan demikian energi tersebut semakin lama akan semakin berkurang. Contoh dari energi yang tak terbarukan adalah minyak bumi yang berasal dari fosil-fosil yang telah berjuta-juta tahun berada di dalam perut bumi.

Meihat hal tersebut, maka dibutuhkan suatu energi yang terbarukan sehingga dapat mengurangi penggunaan energi yang tak terbarukan seperti minyak bumi. Melihat potensi dari belimbing wuluh yang tumbuh subur di Indonesia maka penulis ingin memaparkan penggunaan dari belimbing wuluh sebagai medai sumber energi alternatif.

Belimbing wuluh yang dalam bahasa latin dikenal dengan nama avverhoa bilimbi adalah tanaman asli Amerika yang tumbuh subur di daerah yang banyak mendapat sinar matahari langsung tetapi cukup kelembaban udaranya. Belimbing Wuluh merupakan tumbuhan berbatang keras yang memiliki ketinggian mencapai 11 m. Biasanya ditanam di tempat yang cukup mendapatkan sinar matahari. Batangnya keras dan tidak bercabang banyak. Buahnya berwarna hijau muda, berbentuk lonjong sebesar ibu jari dan rasanya asam. Buahnya sering dipakai untuk memasak sehingga sering disebut juga belimbing sayur ataupun untuk membersihkan noda yang menempel pada kain seperti kuningan dan tembaga. Daunnya yang kecil berhadap-hadapan. Bunganya berbentuk bintang dan berwarna merah muda keunguan. Gambar dibawah ini menunjukkan belimbing wuluh.

gay.jpg


Gambar 1. Belimbing Wuluh


Kandungan dan Khasiat Belimbing Wuluh: Belimbing wuluh bermanfaat sebagai anti radang karena mengandung flavon. Selain itu, kaliumnya melancarkan keluarnya air seni (diuretik) sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Belimbing wuluh juga mampu mengeluarkan dahak dan menurunkan panas. Buahnya mengandung zat: asam-kalium-akolat. Ini adalah salah satu kegunaan dari belimbing wuluh diluar sebagai sumber energi alternatif.

Belimbing wuluh yang tumbuh subur di pekarangan rumah, dapat disulap menjadi zat pengurai yang mampu menghasilkan tenaga listrik alternatif, di tengah keluhan warga akan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Untuk menciptakan energi listrik tersebut, awalnya belimbing yang biasa digunakan sebagai sayuran ini dihaluskan untuk diambil airnya. Selanjutnya, dengan menggunakan media tanah yang ditaruh dalam gelas bekas air mineral ini, air belimbing ini disuntikan secukupnya.

Selanjutnya, masing masing gelas berisi tanah bercampur sari air belimbing ini dihubungkan dengan rangkaian kawat lempengan tembaga dan seng, guna mengalirkan arus listrik. Hasilnya, energi listrikpun tercipta dengan tegangan yang lumayan, yakni hingga mencapai 5 volt, cukup untuk menghidupkan lampu penerangan. Tegangan yang dihasilkan ini juga lebih besar dari tegangan satu buah batu baterai.

Alat dan Bahan yang diperlukan:
1)Belimbing Wuluh
2)Blender
3)Gelas plastic
4)Tanah
5)Air
6)Lempeng tembaga (sebagai elektroda positif)
7)Lempeng seng (sebagai elektroda negatif)
8)Kabel

Cara pembuatan Energi Alternatif dari Blimbing Wuluh:
1)Blender blimbing wuluh sampe halus (jadi jus belimbing wuluh; masak jus apel) sehingga diperoleh cairan yang menyerupai air (tanpa serabut/ampas).
2)Siapkan gelas-gelas plastik dan diisi dengan tanah liat (bukan tanah berpasir ataupun yang mengandung sampah). Gelas tersebut dapat berasala dari sisa minuman air mineral.
3)Masukan jus blimbing wuluh tersebut ke dalam gelas-gelas plastik yang sudah diisi tanah.

b.jpg

Gambar 2. Cairan dimasukkan kedalam gelas yang telah diisi dengan tanah



4)Susun berderet gelas-gelas yang sudah diisi tanah dan jus blimbing wuluh

cc.jpg

Gambar 3. Susunan gelas-gelas yang sudah diisi tanah dan jus blimbing wuluh serta telah dimasukkan elektroda


5)Buat rangkaian elektroda dengan menyambungkan antara lempeng tembaga dan lempeng seng menggunakan kabel (kira-kira dengan kabel masing-masing 15cm)
6)Susun rangkaian elektroda tersebut ke dalam gelas-gelas tanah yang telah disiapkan sebelumnya, dengan susunan lempeng tembaga-lempeng seng-lempeng tembaga dan begitu seterusnya, jadi satu gelas akan berisi susunan satu lempeng tembaga dan satu lempeng seng dari rangkaian elektroda yang berbeda
7)Siapkan dua rangkaian elektroda dengan kabel yang lebih panjang dan hanya menggunakan satu lempeng saja, satu tembaga dan satu seng. Untuk gelas terluar (gelas pertama dan terakhir yang hanya memiliki satu lempeng: gelas pertama lempeng tembaga dan gelas terakhir lempeng seng) disambungkan dengan rangkaian elektroda baru ini. Gelas pertama dengan yang rangkaian seng, gelas terakhir disambungkan dengan rangkaian tembaga. Ujung dari dua kabel rangkaian terakhir inilah yang akan disambungkan dengan lampu yang akan dinyalakan.
ddd.jpg


Gambar4.Susunangelas-gelas yang sudahdiisitanahdan jus blimbingwuluhsertatelahdimasukkanelektroda


8)Jadilahrangkaiansederhanapembangkitenergialternatifini. Satugelasbisamenghasilkanenergisebesar 0,5 volt, jadiuntukmenghasilkanenerg yang lebihbesartinggalmenambahkanjumlahgelasdalamrangkaian yang akandibuat. Satugelasrangkaianinibisabertahankuranglebihselama 15 hari.
Untitled.jpg

Gambar5.Lampu LED yang mampudibangkitkanolehBelimbingWuluh


Menurutpenulis, energilistrikiniterciptakarenabelimbingwuluh yang memilikitingkatkeasamantinggihinggadapatmenghantarkan ion danelektron yang adapadalempengantembagadanseng.Sehinggaterciptalaharuslistrik. Rata-rata, 10 butirbelimbingwuluhinimampumenciptakanteganganlistrikhinggamencapai 2,5 volt atausetaradengansatubuahbatubateraikering. Bahkanmenurutpengalamannya, energilistrikdaribelimbingsayurinidapatbertahan lama hinggamencapaisatubulan.

Menurutpenulis,pengembangkandaribelimbingwuluhsebagaisumberenergialternatifharusterusdikembangkankarenapotensidaribelimbingtersebuttumbuh di Indonesia sangattinggi.Sehingganantinyasetelahberkembang, energilistrikalternatifinidapatdikemasdalambentukprodukenergi yang praktislayaknyabaterai.Sehingga,dapatdikembangkansebagaisalahsatuenergialternatifditengahtariflistrik yang dampaknyakianterasaberatbagirakyatkecil.

DaftarPustaka
www.google.com
file:///H:/thomas/searchrdfdf.htm
file:///H:/thomas/searchrwrwr.htm
file:///H:/thomas/searchqqw.htm
www.majalahenergi.com

mengatasi minder



Pernahkah kamu terjangkit rasa minder merasa diri kamu buruk dan tidak lebih baik dibanding orang lain? Rasa minder merupakan kebalikan dari rasa percaya diri.. Dan seringkali menghambat kamu untuk lebih maju. Bagaimanakah cara untuk menghilangkan rasa minder itu? Berikut beberapa cara yang bisa membantumu untuk mengatasinya…



Ubah sudut pandangmu…!

Percaya deh kalau rasa percaya diri itu bukan hanya datang dari wajah yang cantik atau tampan. kekayaan yang melimpah kepintaran ataupun status sosial yang tinggi. Rasa minder atau kurang percaya diri itu datang karena kita mungkin lebih memfokuskan diri pada sisi negatif atau kekurangan kita. Merasa diri nggak menarik dan mengabaikan kelebihan yang dimiliki. Takut terhadap penolakan atau cemooh orang terhadap apa yang kita lakukan. Padahal setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Cobalah sekarang kamu ubah sudut pandang mengenai dirimu.. dan fokuskan pada kelebihan yang kamu miliki.



Perluas wawasan dan pergaulan..!

Jangan hanya bersembunyi dibalik buku saja.. Selain perluas wawasan dengan membaca Banyak banyaklah mengupdate berbagai informasi biar kalau diajak ngobrol nyambung.. Perluas juga pergaulanmu. Sering bergaul dengan orang-orang yang nggak kaku dan selalu berpikir optimis juga bisa membawamu lebih percaya diri.



Tataplah..

Rileks saja ketika kamu berintekasi dengan oranglain. Meskipun kamu harus berhadapan dengan orang paling populer sekalipun. Tataplah mata lawan bicaramu. Jika kamu nggak bisa menatap matanya karena kalah dengan rasa rendah dirimu cobalah untuk menatap batang hidung lawan bicaramu. Orang tidak akan menyadari bedanya kalau kamu hanya menatap batang hidungnya saja. Nah jika kamu sudah lebih percaya diri mulailah untuk menatap mata lawan bicaramu. Latihlah terus agar kamu bisa mengalahkan rasa mindermu.



Bersyukur..

Kenapa bersyukur? Pada dasarnya orang yang suka merasa minderan lebih melihat ke “wah”-an orang lain. Sibuk membanding-bandingkan keberhasilan dan keunggulan oranglain dari dirinya. Padahal sejatinya setiap manusia memiliki kelebihan dan keunikan masing-masing. Orang yang minder biasanya cenderung lebih bisa menghargai oranglain dibanding  menghargai dirinya sendri.  Hargailah dirimu dan syukurilah apa yang Tuhan berikan padamu. Galilah potensimu dan yakinlah kalau kamu memiliki sesuatu yang dapat kamu banggakan.



Lebih aktif..

Kalau ibaratnya sebelumnya kamu hanya lebih suka menjadi penonton coba deh sekarang kamu menjadi pemeran.. Aktiflah diberbagai organisasi.. Perbesarlah peranmu diantara kawan-kawanmu. Misalnya menjadi panitia suatu acara mengikuti club ataupun komunitas.



Hidup cuma sekali.. Jangan sibukkan dirimu dengan rasa mindermu.. Hentikan rasa minder yang bisa menghalangimu menuju sukses.. Ambilah setiap kesempatan dalam hidupmu.. Yakinlah kalau kamu pasti bisa! (noe/noe)

belajar menikmati hidup

Belajar Menikmati Hidup

Hidup merupakan suatu karunia. Lebih hebat lagi, kita diberi kebebasan untuk memilih cara atau pandangan hidup sehingga kita dapat berkarya, beraktivitas, maupun menghadapi tantangan yang menghiasi pengalaman kita. Lalu, mengapa harus ditekankan untuk “belajar” menikmati hidup? Padahal, kita sudah terbiasa setiap hari menjalani hidup. Apakah ada yang salah dan perlu dipelajari?

Untuk lebih memiliki hidup yang berkualitas dan “tidak sekadar menghabiskan karunia waktu” yang kita miliki, hidup kita perlu tertata dengan baik. Tidak sembarang melakukan aktivitas tanpa kendali. Tidak sekadar ber”haha-hihi” tanpa henti yang menurut sebagian orang dengan bisa tertawa, maka kita sudah dapat menikmati hidup. Tetap harus ada pola, harus ada target, harus ada arahan dan tujuan hidup yang perlu kita gariskan dengan tegas dan mantap.

Berjalan di jalan hidup yang benar, bukankah lebih indah daripada bila kita harus tersesat karena kecerobohan kita dalam menjalani hidup? Nabi Yesaya menggambarkannya sebagai “jalan kudus”, jalan kehidupan yang seharusnya kita lalui. “Di situ akan ada jalan raya yang akan disebutkan Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya.” [Yesaya 35:8]

Di sinilah kita perlu belajar menikmati hidup, proses yang dapat kita jalani sepanjang umur kita. Belajar tentang hidup, baik dalam suka maupun dukanya, dalam kekuatan maupun kelemahan, dalam cinta bahkan dalam kebencian. Semua makna itu perlu dicerna, dianalisis, dipelajari, lalu diambil hikmahnya untuk dimengerti. Nasihat rasul Paulus pun mengajak kita untuk memerhatikan langkah hidup kita, “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif.” [Efesus 5:15]

Kita juga bisa belajar menikmati hidup dari Nelson Mandela, misalnya. Tinggal di penjara berarti bagi Mandela merupakan kesempatan untuk belajar menikmati hidup di salah satu tempat yang dikenal paling buruk di Afrika Selatan. Namun, ia kemudian dikenal dengan perkataannya, “Perjuangan adalah hidup saya.” Bagi Mandela, menikmati hidup berarti juga berani mengatasi rintangan, mengharapkan sesuatu yang lebih, dan menantang diri sendiri. Dalam perjuangannya, dalam belajar menikmati hidup itu, Nelson Mandela menemukan kehebatan dirinya, juga bangsanya.

Sederhana dan Tidak Rumit

Jangan beranggapan bahwa belajar menikmati hidup adalah sesuatu yang rumit. Bahkan sebaliknya, kita dapat belajar dengan sederhana, mudah, dan mengasyikkan. Nikmatilah hidup dengan segala misteri dan seluk-beluknya sesuai pengalaman diri sendiri dan orang lain. Kita perlu belajar dari pengalaman orang lain karena tidak mungkin kita mampu mempelajari setiap hal berdasarkan pengalaman diri sendiri. Durasi kita hidup di dunia ini bukankah terbatas ruang dan waktu? “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.” [Pengkhotbah 3:1]

Oke, kita bisa mempelajari bagaimana menghadapi persoalan, bagaimana orang lain terpaksa menyerah terhadap kegagalan, bagaimana diri kita sendiri harus kuat dalam cobaan, juga apa yang perlu kita lakukan untuk menuju cita-cita yang kita inginkan. Cukupkah pengalaman kita untuk menjadi yang terdepan, yang terhebat, tanpa harus melukai pribadi orang lain. Selain itu, bagaimana hidup kita harus dipenuhi “rasa memberi daripada berlimpah menerima”, bagaimana kita harus menikmati waktu santai, waktu pemulihan diri dari kepenatan, juga bagaimana kita harus benar-benar fokus dalam memimpin diri sendiri untuk kebaikan dan kesuksesan. Semua itu perlu kita maknai, nikmati, dan pelajari agar kita tidak terjerembab ke dalam hidup yang sekadar hidup, tanpa kualitas maupun ketegaran di saat harus menikmati hidup yang berat.

Memerhatikan Sesama

Dalam proses belajar menikmati hidup, jangan lupakan interaksi dengan sesama. Ada orang lain, ada sesama yang kita butuhkan untuk menikmati hidup. Oleh karena itu, kita juga perlu terus-menerus belajar menghargai orang lain, belajar memberi makna kehadiran mereka di sela-sela waktu dan ruang yang kita pergunakan untuk menikmati hidup. Tanpa kehadiran sesama, hidup kita tidak akan berarti. Kita tidak akan mungkin bisa bergerak dengan baik dan berirama jika tidak ada pribadi lain, yakni orang yang juga memiliki keinginan untuk menikmati hidup dengan sempurna.

Saling menghargai menjadi penting agar kita dan orang lain bisa sama-sama menikmati hidup; penuh perdamaian, keteduhan, dan tidak ada rasa saling mengganggu juga permusuhan. Hidup menjadi benar-benar hidup dan sangat membahagiakan ketika kita bersama sesama mampu menjalankan aktivitas tanpa ketakutan, kecurigaan, dan keinginan untuk saling mengalahkan yang berakibat pada saling merugikan.

Belajar menikmati hidup dengan cara belajar menghargai diri sendiri dan sesama juga akan semakin indah bila kita mampu senantiasa introspeksi, apakah kita sudah benar-benar menikmati hidup ataukah kita menghabiskan waktu untuk mengeluh dan mengumpat karena hidup seakan banyak beratnya dibanding ringannya. Padahal, kita hanya selalu ingat akan beban berat, tantangan yang besar, tanpa selalu ingat karunia-karunia kecil yang setiap hari kita terima tanpa syarat apa pun.

Jadi, maknailah hidup, nikmati prosesnya dengan sukacita, sebab “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.” [Yohanes 15:11] Tuhan memberkati!