BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, SELAMAT DATANG DI LIZA BLOG, BANYAK HAL MENARIK YANG BISA ANDA JUMPAI DISINI

Kamis, 30 Desember 2010

belut listrik

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa adanya listrik kehidupan di bumi akan terasa gelap, sepi, bahkan kehidupan akan sulit berjalan dengan lancar. Oleh sebab itu, pemanfaatan listrik haruslah benar-benar dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, maksudnya ”yang penting matikan yang tidak penting”.
Listrik dapat dihasilkan secara alami maupun buatan. Secara buatan, misalnya dengan memanfaatkan tenaga air, angin, uap dan lain sebagainya. Sedangkan secara alami, penghasil listrik ini cukup sulit didapatkan, misalnya yaitu dari buah-buahan seperti apel dan dari hewan seperti ikan listrik.
Salah satu penghasil listrik dari ikan listrik yaitu belut listrik. Belut ini dapat menghasilkan tegangan listrik hingga 650 volt. Bisa dibayangkan mangsa-mangsanya akan segera terbunuh jika terkena sengatan belut listrik ini.
Tegangan tinggi yang dihasilkan oleh belut listrik haruslah dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Pemanfaatn ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan meniru cara belut menghasilkan tegangan tinggi dan diterapkan pada suatu alat. Sehingga alat tersebut dapat menghasilkan tegangan listrik sebesar yang dihasilkan oleh belut listrik. Selain itu, pemanfaatan juga dapat dilakukan dengan mengambil langsung sumber tegangan listrik dari belut itu sendiri. Hal ini mungkin sulit untuk dilakukan, karena belut penghasil listrik berteganan tinggi ini hanya hidup pada tempat tertentu saja sesuai dengan habitatnya yaitu di sekitar sungai Amazone Amerika Latin.
Dengan demikian, penulis merasa perlu untuk membuat suatu karya tulis untuk mengkaji lebih lanjut lagi tentang belut penghasil listrik ini. Sehingga penulis menganngkat suatu judul ”Belut Listrik Penghasil Listrik Bertegangan Tinggi”. Penulis berharap dengan penulisan ini akan memberi manfaat dan menambah pengetahuan penulis dan para pembaca sekalian. Sehingga mendapatkan suatu ide yang bagus untuk pemanfaatan belut listrik ini.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah :
1. Listrik sangat dibutuhkan manusia dalam menjalankan kehidupan.
2. Sulitnya mendapatkan tegangan listrik secara alami.
3. Belut listrik merupakan salah satu jenis ikan listrik penghasil listrik bertegangan tinggi.

C. Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi permasalahan yang akan di bahas yaitu hanya pada point ketiga “Belut Listrik Merupakan Salah Satu Jenis Ikan Listrik sebagai Penghasil Listrik Bertegangan Tinggi”

D. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan :
1. Bagaimanakah morfologi dan ciri-ciri belut listrik ?
2. Bagaimanakah fenomena belut listrik dapat mengatur besar arus dan tegangan yang dihasilkannya?
3. Apa saja dampak dari kejutan listrik yang dihasilkan oleh belut listrik ?
4. Bagaimanakah aplikasi yang didapatkan dari belut listrik tersebut ?

E. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah :
1. Mengetahui bagaimana morfologi dan ciri-ciri belut listrik.
2. Mengetahui fenomena belut listrik mengatur besarnya arus dan tegangan yang dihasilkannya.
3. Mengetahui apa saja dampak yang ditimbulkan dari kejutan lisrik yang dihasilkan oleh belut listrik.
4. Mengetahui aplikasi yang bisa didapatkan dari belut listrik.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Listrik
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga diartikan sebagai berikut:
 Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
 Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi fundamental yang dikenal sebagai elektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.
Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Listrik merupakan arus searah jika kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena setrum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif.Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya I = Q/t
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik V= I .R
Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa.
Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada untuk mendorong elektron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus.
B. Ikan Listrik
Sejak zaman prasejarah, telah dikenal spesies yang hidup di dalam air yang dapat menghasilkan medan listrik yang sangat kuat. Pada zaman Romawi dilaporkan adanya pengobatan secara medis dengan menggunakan sinar listrik yang besar dari torpedo nobiliana. Binatang laut ini sekarang diketahui dapat menghasilkan arus listrik 50 Amper pada tegangan 60 volt. Adanya kelompok ikan listrik kuat ini berkaitan dengan Darwin, karena pada saat itu spesies yang bertegangan listrik lebih rendah belum diketahui. Kehebatan pertahanan diri dengan tenaga listrik dan mekanisme penyerangannya sudah banyak dipahammi oleh para ahli biologi pada abad ke-19 yang memberanikan diri untuk menyentuh seekor ikan listrik kuat.
Sejak tahun 1945, telah disusun suatu kategori kedua yang dinamakan ikan listrik lemah. Pada awal perkembangannya, tugas menentukan klasifikasi spesies tertentu ini menuruti peneliti yaitu dengan menempatkan tangannya ke dalam air dekat binatang itu. Spesies yang tidak mengakibatkan rasa sakit ( mempunyai tegangan keluaran antara 0,1 sampai beberapa volt) akan ditempatkan dalam kelompok ikan listrik lemah. Manfaat medan listrik lemah ini tetap menjadi pertanyaan sampai ditemukan bahwa spesies ini menggunakan medan listrik untuk mendeteksi ketidaksamaan rataan konduktifitas listrik lingkungannya, sehingga dapat menjelajah dan menemukan mangsanya walaupun dalam air yang agak keruh. Hipotesis semacam itu memperkirakan mekanisme detector kemudian beberapa organ yang peka terhadap gradient tegangan listrik sekitarnya telah ditemukan. Dalam hal ini tanpa ada perkembangan system reseptor lateral atau bagian telinga ikan yang dapat mendeteksi kuat arus listrik, bukan tegangan.
Daftar ikan listrik
Nama Jenis pelepasan Habitat
Belut listrik Kuat (600 volt) sinyal lemah Air tawar Amerika Selatan
Sinar listrik Kuat (60 volt 1 KW) Lautan
Lele listrik Kuat (300 volt) Air tawar Afrika
Gymnarchus Lemah Air tawar Afrika
Mormyrids Lemah Air tawar Afrika
Belut gymnotit Lemah Air tawar Amerika Selatan
Ikan pisau Lemah Air tawar Amerika Selatan
Ikan peluncur Lemah Lautan
(biofisika,1988:83)

C. Pengenalan belut listrik
Beberapa ratus spesies ikan memiliki organ penghasil listrik, namun hanya sedikit yang dapat menghasilkan daya listrik yang kuat. Organ penghasil listrik yang dimiliki oleh kebanyakan ikan tersusun dari sel saraf dan sel otot yang telah mengalami perubahan penting. Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang memproduksi lendir disebut elektrosit, tersusun dan menyatu di bagian atas dari susunan lain yang sejajar. Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang sama yang memuat 150 atau 200 piringan setiap susunannya. Misalnya, pada ikan torpedo terdapat 140 sampai 1000 piringan listrik pada setiap kolom. Pada ikan torpedo yang sangat besar, jumlah seluruh piringan sampai setengah juta. Prinsip kerja piringan listrik ini mirip dengan cara kerja baterai. Ketika ikan beristirahat, otot-otot yang tidak berhubungan belum aktif. Namun jika menerima pesan dari saraf, akan segera bekerja secara serentak untuk mengeluarkan daya listrik. Pada saat itu, voltase semua piringan listrik atau elektrosit menyatu, sehingga mampu menghasilkan daya listrik sampai 220 volt pada ikan torpedo atau sampai 650 volt pada belut listrik.
Pada umumnya semua spesies ikan tawar hanya bersifat listrik ringan, kecuali sembilang listrik dan belut listrik. Ikan listrik yang hidup di laut memiliki tenaga listrik yang lebih kuat dan berbahaya, karena air laut mengandung garam membuat dirinya lebih tahan terhadap arus listrik. Posisi dan bentuk organ listrik ini bervariasi tergantung pada speciesnya.
Selain ikan yang dipersenjatai dengan muatan listrik potensial, ada jenis ikan lain pula yang menghasilkan sinyal bertegangan rendah dua hingga tiga volt. Ikan ini memanfaatkan sinyal lemah ini sebagai alat indera. Allah menciptakan sistem indera dalam tubuh ikan ini, yang menghantarkan dan menerima sinyal-sinyal tersebut. kan ini menghasilkan pancaran listrik dalam suatu alat khusus di ekornya. Listrik ini dipancarkan melalui ribuan pori-pori di punggung makhluk ini dalam bentuk sinyal yang untuk sementara menciptakan medan listrik di sekitarnya. Benda apa pun dalam medan ini membiaskannya, sehingga ikan ini mengetahui ukuran, daya alir dan gerak dari benda tersebut. Pada tubuh ikan ini, ada pengindera listrik yang terus menentukan medan ini seperti halnya radar.
Pendeknya, ikan ini memiliki radar yang memancarkan sinyal listrik dan menerjemahkan perubahan pada medan yang disebabkan oleh benda yang menghambat sinyal-sinyal di sekitar tubuhnya. Ketika kerumitan radar yang digunakan oleh manusia kita renungkan, penciptaan mengagumkan dalam tubuh ikan akan menjadi jelas. (http://theo766hi.wordpress.com)













BAB III
PEMBAHASAN

A. Morfologi dan Ciri-Ciri Belut Listrik
Belut listrik merupakan salah satu spesies air tawar yang tidak hanya dapat dipandang dari sudut biologinya saja, tapi dapat pula dipandang dari sudut fisisnya. Hal ini disebabkan karena ia dapat menghasilkan tegangan listrik yang besar, krena ia memiliki organ-organ yang dapat menghasilkan sengatan listrik tersebut. Organ-organ tersebut tersusun atas sel saraf dan sel otot yang terdapat di sepanjang tubuh belut tersebut.
Belut listrik merupakan salah satu hewan endemik dari wilayah neotropical yang meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan dan sebagian besar meksiko.Tepatnya pada sungai Amazon dan sungai Orinoko dan di daerah sekitarnya.
Belut listrik hampir 7/8 bagian tubuhnya merupakan ekor, dimana ia memiliki panjang tubuh hingga 2,5 meter dan beratnya 20 Kg. Kulitnya berwarna cokelat gelap, dengan mata kecil dan bulat. Gambarnya dapat dilihat sebagai berikut :










Belut ini termasuk pada ordo Gymnotiformes. Untuk belut yang masih muda, biasanya mereka memakan serangga, tapi untuk belut yang sudah dewasa mereka biasanya memakan ikan-ikan kecil.

B. Fenomena Belut listrik
Belut listrik merupakan salah satu hewan yang spesial karena ia memiliki 3 bagian organ yang dapat menghasilkan listrik. Organ tersebut adalah sebagai berikut :

1. Main organ, merupakan penghasil tegangan tinggi dan digunakan sebagai perlindungan diri dari ancaman musuh.
2. Hunters organ, merupakan organ penghasil tegangan tinggi juga, dimana kegunaannya juga sama dengan main organ yaitu sebagai perlindungan dari ancaman musuh.
3. Sachs organ, merupakan organ yang dapat menghasilkan pulsa tegangan rendah yang dipergunakan sebagai alat komunikasi bagi sesama belut tersebut.
Pada ekor belut listrik terdapat baterai-baterai kecil berupa lempengan-lempengan yang tersusun secara vertikal dan horizontal. Jumlahnya hingga 5000 buah.Belut listrik menggunakan ujung ekornya sebagai kutup positif baterai dan ujung kepala sabagai kutup negatifnya. Saat ia menangkap mangsanya kedua kutup ini akan langsung bersentuhan dengan mangsanya tersebut. Hal ini dilakukan agar mangsanya lekas mati. Selain itu, belut listrik ini juga dapat mengatur panel-panel listrik pada tubuhnya sendiri untuk dapat menghasilkan tegangan listrik.
Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang memproduksi lendir disebut elektrosit. Elektrosit merupakan salah satu organ listrik yang menerupai sel-sel otot yang terletak di akhir akson atau sel saraf yang dapat dianalogikan seperti sel pada baterai. Berikut gambar rangkaian elektrosit terhubung dengan akson :














C. Dampak Kejutan Listrik Belut Listrik
Belut listrik merupakan salah satu hewan penghasil tegangan listrik. Tegangan listrik yang dihasilkan belut listrik ada yang bertegangan besar dan ada pula yang bertegangan kecil. Besar kecilnya tegangan yang dihasilkan belut listrik tergantung kebutuhan dari belut itu sendiri.
Belut listrik akan menghasilkan tegangan yang cukup tinggi jika ia menemui mangsanya. Hal ini berguna untuk melindungi habitat belut listrik ini dari kepunahan karena habis dimakan mangsanya. Selian itu, tegangan rendah dihasilkan belut listrik berfungsi untuk navigasi. Misalnya untuk saling bertukar informasi antara sesama belut listrik tersebut, untuk mengetahui jenis kelaminnya, mengetahui usianya, untuk penglihatan , dan lain sebagainya.
Dengan demikian dapat kita ketahui bagaimana saja dampak yang ditimbulkan dari sengatan listrik yang dikeluarkan oleh belut listrik tersebut, yaitu :
1. Ia dapat membunuh mangsanya dengan cepat karena ia memiliki tegangan listrik yang cukup kuat.
2. Hewan lain yang berada disekitar belut listrik tidak akan terganggu selama mereka tidak bersentuhan langsung dengan belut listrik tersebut.
3. Dengan dikeluarkannya sengatan listrik tersebut, antara sesama belut listrik dapat saling bertukar informasi, jenis kelamin, usia, dan lain sebagainya.


D. Aplikasi Belut Listrik
Adapun aplikasi dari belut listrik yang dapat dimanfaatkan yaitu dari prinsip kerjanyanya yang dapat menghasilkan tegangan listrik yang cukup kuat yaitu pada pengobatan terapi listrik dan sensor.

1. Terapi listrik
Terapi listrik dapat meningkatkan vitalis tubuh dan membantu menyembuhkan penyakit seperti darah tinggi, diabetes, rematik, asam urat, kegemukan dan lain-lain. Arus listrik tersebut dapat dihasilkan melalui jari-jari tangan seorang pengusaha terapi listrik.Terapi listrik ini serupa dengan akupuntur. Kalau akupuntur memakai jarum, tapi terapi listrik memakai sentuhan jari yang mengeluarkan listrik, sama halnya dengan cara belut listrik mengeluarkan tegangan yang tinggi dari dalam tubhnya.
Secara prinsip, terapi listrik merupakan pemindahan energi listrik ke dalam badan penderita dan dikeluarkan melalui jari-jari untuk menyentuh simpul-simpol saraf dan mendorong aliran darah yang terhambat hingga lancar. Sekali pengobatan terapi listrik biasanya memerlukan waktu selama 30 menit. Untuk terapi ini sekujur tubuh pasien dipijat dengan tangan dialiri listrik. Dengan begitu darah beku akibat makanan atau aktivitas yang dapat menyumbat aliran darah ke jantung menjadi lancar.

2. Sensor
Sensor merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk merubah besaran fisik menjadi besaran listrik sehingga bisa dianalisa dengan rangkaian listrik.
Jenis sensor terbagi 2 yaitu :
1. Sensor fisika
2. Sensor kimia
Pada makalah ini akan dibahas mengenai sensor fisikanya saja. Sensor fisika merupakan sensor yang dapat mendeteksi suatu besaran berdasarkan hukum-hukum fisika.

Jenis sensor ini :
1. Sensor cahaya
Sensor yang cara kerjanya merubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Komponen yang termasuk dalam sensor cahaya adalah :
1. LDR
2. Foto dioda
3. Foto transistor

2. Sensor suara
Sensor suara merupakan sensor yang merubah besaran suara menjadi besaran listrik. Komponen yang termasuk dalam sensor suara yaitu mikrophone

3. Sensor percepatan

4. Sensor suhu
Sensor suhu merupakan sensor yang merubah besaran suhu menjadi besaran listrik. Komponen yang termasuk pada sensor suhu yaitu :
1. NTC yaitu salah satu komponen elektronika dimana jika dikenai panas, tahanannya akan naik.
2. PTC yaitu komponen elektronika jika terkena panas, tahanannya akan turun.











KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpukan :
1. Morfologi dan ciri belut listrik yaitu berkulit cokelat kehitaman dan memiliki piringan-piringan kecil yang dapat menghasilkan tegangan listrik berkisar 650 volt. Habitatnya pada sungai Amazone, Orinoko Amerika Selatan..
2. Fenomena belut listrik yaitu ia dapat menghasilkan listrik bertegangan tinggi ataupun bertegangan rendah sesuai dengan kebutuhannya. Ekor merupakan kutup positif baterai sedangkan kepala merupakan kutup negatif baterai.
3. Dampak yang ditimbulkan dari sengatan belut listrik tidak terlalu berbahaya, hal ini disebabkan hewan-hewan disekitar belut listrik tersebut tidak bersentuhan langsung dengan belut listrik, sehingga tidak akan menggangggu habitat hewan lain sekitarnya.
4. Aplikasi belut listrik dapat digunakan untuk terapi listrik dan sensor.


















DAFTAR PUSTAKA
----.1988.Biofisika.
----. Situs http://geografi-geografi.blogspot.com/ diakses 1 Mei 2009.
---.Situs http://id.wikipedia.org/wiki/Belut_listrik diakses 1 Mei 2009.
---.http://www.wildanimalsonline.com/fish/electriceel.php. diakses tanggal 1 Mei 2009.
---. Situs http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.
---.Situs http://www.chm.bris.ac.uk/webprojects2001/riis/electriceels6.diakses1Mei 2009.
---.Situs http://blogs.zdnet.com/emergingtech/.diakses 1 Mei 2009.
---.Situshttp://encarta.msn.com/encyclopedia_761553651/electric_fish.htm.Diakses 1 l
Mei 2009
---.Situshttp://tahrcountry.blogspot.com/2008/10/electric-eels-study-inspires-invention. l
diakses 1 Mei 2009.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar